Speed & Rev Limiter… apaan sih?

revlimiter00.jpg
Di lingkungan teman-teman yang hobby memodifikasi mesin agar bisa kencang dan ikut event DragRace, StreetRace atau sekedar doyan ngebut, banyak tips dan trick didapat. Dari pemasangan turbo pada mesin, mengganti ECU (Engine Management), porting&polish, ganti cam, hingga ganti mesin (engine swap).

Namun ada yang menggelitik ketika banyak yang tertarik untuk membuang Rev Limiter atau RPM Limiter, dengan harapan mobil akan bisa lebih kencang karena putaran mesin tidak lagi dibatasi oleh Rev Limiter tadi.
Pada kendaraan bermesin injeksi, umumnya dilengkapi dengan Rev Limiter untuk membatasi putaran mesin dan ada juga yang dilengkapi Speed Limiter untuk membatasi kecepatan kendaraan.
Yuk kita bahas satu persatu..
SPEED LIMITER
Untuk alasan Safety, mobil dan motor mulai dipasang Speed Limiter yang tujuannya agar kendaraan tersebut tidak dapat berjalan melebihi kecepatan yang ditentukan. Umumnya penerapan Speed Limit ini diatur oleh regulasi dari negara dimana kendaraan itu diperjual belikan.
revlimiter01.jpg
Speed Limiter, bekerja berdasarkan sensor kecepatan kendaraan (Vehicle Speed Sensor), yang kemudian apabila terdeteksi kecepatan melebihi batas yang ditentukan, pada mesin injeksi, ECU akan memutus jalur bahan bakar (Fuel Cut Off) atau ada juga yang menginterupsi pengapian. Bahkan pabrikan mobil kencang Eropa: Mercedes, Audi dan BMW sepakat membatasi top speed limit pada 250km/h (155mph), sementara Porsche tidak mau ikut “klub 155″ itu.
REV LIMITER
Rev Limiter bertujuan untuk membatasi putaran mesin, agar mesin tidak berjalan melebihi batas RPM (Rotation Per Minute) yang ditentukan pabrikan mesin disesuaikan dengan karakter mesin itu sendiri.
revlimiter02.jpg
Umumnya batas putaran mesin (Rev Limit) berkisar antara 6500 – 7500rpm tergantung dari pabrikan mesin. Mendekati angka tersebut, biasanya pada Tachometer (indikator kecepatan puaran mesin) diberi tanda / bidang merah, atau sering disebut RED LINE. Dengan maksud agar driver tidak menjalankan mesin pada Red Line (putaran mesin terlalu tinggi).
Putaran mesin yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kerusakan mesin yang cukup serius, disinilah fungsi Rev Limiter.
revlimiter11.jpg
Sama dengan Speed Limiter, Rev limiter akan memutuskan jalur bahan bakar (fuel cut off) atau ada juga yang menginterupsi sistem pengapian, sehingga putaran mesin dapat diperhambat agar tidak menimbulkan kerusakan komponen.
revlimiter15.jpg
Seperti yang diceritakan di atas, banyak yang tertarik untuk membuang fungsi Rev Limiter agar mesin dapat berputar tanpa dibatasi.
Cara tersebut tidak tepat, mengapa?
Setiap mesin punya grafik Power dan Torque yang berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi mesinnya.
Grafik tersebut tentunya bisa didapat dengan alat DynoTest.
Foto milik Ferry Cangkir
Mobil tersebut sedang melakukan DynoTest untuk mencari karakter mesin yang baru saja dipasang unit Turbo. Diharapkan akan diperoleh data pada putaran mesin berapa rpm Power dan Torque maksimalnya.
Foto milik Ferry Cangkir
Pada grafik di bawah terlihat bahwa sebelum dipasang unit Turbo (keadaan mesin standar), Powernya adalah 110.6HP pada 6300rpm, dan semakin tinggi Power malah semakin menurun.
Foto milik Ferry Cangkir
Terlihat juga pada grafik di atas, ketika unit turbo dipasang, didapat Power sebesar 207.2HP pada 4600rpm, semakin tinggi putaran mesin terlihat tenaga mesin menurun drastis.
Sekarang kita lihat mobil super yang dibangun rekan saya untuk event dragrace,..
Foto milik Ferry Cangkir
pada grafik di bawah, terlihat Power sebesar 400HP pada 6300rpm, putaran mesin lebih tinggi tenaga kembali menurun.
Foto milik Ferry Cangkir
Nah dengan panduan DynoTest, pabrikan menetapkan point Rev Limiter sesuai dengan karakter Peak Power & Torque dari mesin tersebut.
Jadi tidak berarti putaran mesin makin tinggi adalah semakin baik atau semakin kencang. Terbukti kurva power malah turun.
Para tuner / pemodifikasi mesin, mengaplikasikan berbagai performance parts, mulai dari knalpot (termasuk header, downpipe hingga muffler), fuel pump, injector, sistem pengapian, camshaft, engine management, penyetelan cam, mengurangi bobot crankshaft, dan sebagainya sesuai dengan target yang diharapkan.
revlimiter12.jpg
revlimiter10.jpg
Setelah semua unit terpasang, melalui pengukuran DynoTest akan didapat karakter mesin tersebut akan mengeluarkan daya dan torsi (Power & Torque) pada rpm berapa, bagaimana kurvanya, boost pada rpm berapa dan sebagainya.
Dari data tersebut, sang tuner / modifikator akan melakukan adjustment dan optimalisasi.
Adjustment bisa dengan cara menambahkan Piggyback ECU, atau ada juga yang meReMap ECU, termasuk juga menggeser point Rev Limiter apabila diperlukan.
Foto milik www.speco.com.au
Pada dashboard sering ditambahkan tachometer tambahan yang dilengkapi lampu peringatan untuk mengganti gigi pada rpm yang telah diset sebelumnya. Ini sangat membantu, karena kita akan pindah gigi pada putaran mesin yang optimal (berdasarkan data hasil DynoTest).
revlimiter14.jpg
KESIMPULAN
  • Rev Limiter = Perlindungan terhadap Mesin
  • Speed Limiter = Perlindungan terhadap Keselamatan Manusia
  • Membuang Rev Limiter tidak bermanfaat, karena akan dapat merusak mesin itu sendiri apabila putaran mesin melebihi batas kerjanya.
  • Putaran mesin yang lebih tinggi tidak dapat diartikan akan menghasilkan power dan torque yang lebih besar.
  • Beberapa pecinta kecepatan membuang Speed Limiter pada mobilnya agar bisa melesat lebih kencang tanpa dibatasi.
  • Jika mesin masih dengan spec standar pabrikan, hindari menaikkan point apalagi membuang Rev Limiter tanpa didahului dengan penggantian beberapa part yang memang sudah teruji kemampuannya. (tambahan dari oom Ferry Cangkir)
  • Semoga bermanfaat..
    Description: Speed & Rev Limiter… apaan sih? Rating: 5 Reviewer: Unknown ItemReviewed: Speed & Rev Limiter… apaan sih?